Permasalahan tentang adanya dua Buddha yang bertentangan dengan kriteria Agama Buddha, kode etik dan hasil lokakarya pemantapan ajaran Agama Buddha dan merusak kerukunan intern umat Buddha, tidak diselesaikan oleh DPP WALUBI hingga pada Kongres I WALUBI tahun 1986.
Jun 12, 2019 · Selain itu juga, karena organisasi ini adalah organisasi yang di dirikan dengan tujuan sosial, Muhammadiyah juga melayani berbagai usaha pelayanan masyarakat seperti kesehatan, pemberian hokum, panti asuhan, rumah jompo, dan masih … METODE STUDI TOKOH DAN APLIKASINYA DALAM PENELITIAN … Tulisan ini membahas tiga aspek studi tokoh dan bagaimana penerapannya dalam penelitian agama. Pertama, konsep dasar studi tokoh yang meliputi definisi, tujuan, indikator atau kriteria tokoh dan Belajar Memahami Buddhisme: Nichiren Syosyu Indonesia (NSI) Dalam Pasamuan BUDHI di Hotel Niagara Lawang, Jawa Timur berhasil menyepakati kriteria Agama Buddha yang disahkan dalam Kongres Umat Buddha tahun 1976 di Yogyakarta dan dijadikan landasan dalam perkembangan umat Buddha Indonesia. (tercantum dalam AD/ART WALUBI Perwakilan Umat Buddha Indonesia). Karya ilmiahku: ABORSI DALAM PANDANGAN AGAMA BUDDHA
Menurut sejarah agama Buddha beberapa minggu setelah Sidharta Gautama mencapai pencerahan maka ia membentuk Sangha yang pertama yang anggota-anggotanya terdiri dari Kondana, Badiya, Wappa, Mahanama, dan Asaji. Diantara kelima murid buddha tersebut yang mencapai tingkat Arahat adalah Kondana. Buddhisme di Indonesia Zaman Kemerdekaan dan Orde Lama ... Bhiksu Vidya Sasana Sthavira, Jo Priastana, KASI Dalam Lintas Sejarah dan Pergerakan Agama Buddha di Indonesia – Sebuah Catatan Retrospektif dan Prospektif, Tabloid KASI edisi pertama, 1 November 2007. Sumedha Widyadharma, Agama Buddha Dan Perkembangannya Di Indonesia, P.C. MAPANBUDHI, Tangerang, 1995. BAB IV KONSEP WANITA DALAM AGAMA BUDDHA A. Konsep ... KONSEP WANITA DALAM AGAMA BUDDHA B. Posisi Wanita dalam Agama Buddha Menurut pandangan ajaran Buddha, seperti yang terdapat dalam Agganna Sutta, Kutadanta Sutta, semuanya dalam Digha Nikaya, kriteria seorang pemimpin tidak disebutkan harus pria atau wanita, atau hanya pria dan tidak boleh wanita. Akan tetapi sangat jelas dikatakan bahwa seorang Sari agama Buddha
Bhiksu Vidya Sasana Sthavira, Jo Priastana, KASI Dalam Lintas Sejarah dan Pergerakan Agama Buddha di Indonesia – Sebuah Catatan Retrospektif dan Prospektif, Tabloid KASI edisi pertama, 1 November 2007. Sumedha Widyadharma, Agama Buddha Dan Perkembangannya Di Indonesia, P.C. MAPANBUDHI, Tangerang, 1995. BAB IV KONSEP WANITA DALAM AGAMA BUDDHA A. Konsep ... KONSEP WANITA DALAM AGAMA BUDDHA B. Posisi Wanita dalam Agama Buddha Menurut pandangan ajaran Buddha, seperti yang terdapat dalam Agganna Sutta, Kutadanta Sutta, semuanya dalam Digha Nikaya, kriteria seorang pemimpin tidak disebutkan harus pria atau wanita, atau hanya pria dan tidak boleh wanita. Akan tetapi sangat jelas dikatakan bahwa seorang Sari agama Buddha Dalam Pasamuan BUDHI di Hotel Niagara Lawang, Jawa Timur berhasil menyepakati kriteria Agama Buddha yang disahkan dalam Kongres Umat Buddha tahun 1976 di Yogyakarta dan dijadikan landasan dalam perkembangan umat Buddha Indonesia. (tercantum dalam AD/ART WALUBI Perwakilan Umat Buddha Indonesia).
Agama Buddha - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
MAKALAH ALIRAN KEPERCAYAAN DAN KEBATINAN - Makalah & … Apr 22, 2016 · Pada mulanya, aliran kebatinan dan kepercayaan memiliki akar sejarah pertumbuhan yang cukup panjang dan lama sejak ratusan tahun yang lampau. Aliran ini lahir dari hasil proses perkembangan budaya, buah renungan dan filsafat nenek moyang, yang kemudian terpaku menjadi adat istiadat masyarakat turun temurun hingga sekarang. DHARMOGHANDUL: SEJARAH PERKEMBANGAN AGAMA … Kongres I Walubi diselenggarakan tanggal 8 - 11 Juli 1986 mengukuhkan hasil-hasil kongres umat Buddha Indonesia tentang kode etik, kriteria agama Buddha di Indonesia, agama Buddha dengan kepribadian nasional Indonesia, ikrar umat Buddha Indonesia. PLURALISME DAN TITIK TEMU AGAMA-AGAMA | REFLEKSI … Agama Buddha mengemukakan secara a priori (eksoterik), yaitu dalam kerangka formalnya, sebagai suatu jalan menurut “kekuatan-diri” dan dengan demikian dibangun di atas unsur “Kebenaran” sebagai suatu kekuatan penerang dan pembebas yang imanen. Sejarah dan tradisi agama budha ~ Menapaki Jejak
- 419
- 891
- 684
- 1976
- 1271
- 454
- 1825
- 758
- 424
- 338
- 501
- 905
- 1568
- 1724
- 1340
- 710
- 393
- 1306
- 230
- 562
- 1751
- 219
- 1880
- 132
- 265
- 391
- 1049
- 1602
- 1300
- 135
- 162
- 841
- 1807
- 1808
- 761
- 1449
- 613
- 271
- 354
- 79
- 87
- 734
- 1810
- 91
- 511
- 1963
- 1031
- 1288
- 1065
- 266
- 1604
- 510
- 1669
- 668
- 672
- 804
- 1844
- 1007
- 64
- 777
- 1156
- 1124
- 204
- 340
- 985
- 1098
- 1761
- 963
- 1892
- 98
- 123
- 953
- 151
- 476
- 1018
- 410
- 1268
- 42
- 1754
- 429
- 18
- 314
- 236
- 1869
- 559
- 331
- 139
- 1140
- 90
- 646
- 770
- 1264
- 290
- 1303
- 931
- 1610
- 1607